Senin, 10 Juni 2013

Membuat Film Fiksi Pendek

Tidak dipungkiri bahwa masih banyak orang beranggapan bahwa membuat film itu ribet, sulit, mahal, dan masih banyak alasan yang akan diutarakan orang ketika mendengar kata "membuat film", Dari jawaban-jawaban yang muncul di awal kalimat tersebut dipastkan tidak akan membuat kita semakin maju dan hanya membuat kita semakin pesimis. Jelas ketika kebanyakan orang punya nada jawaban yang antagonis dikarenakan masih terpaku pada film panjang (movie) sebagai gambaran mereka. Dimana film panjang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, kru film yang  mustahil uang jajan kita untuk membayar mereka, belum lagi. artis-artis yang main di film panjang tersebut, tidak jauh dengan standar hiburan tontonan yang di bawah standar movie yaitu FTV maupun sinetron. Tidak usah nge'judge industri film di tanah air kita Indonesia, salahkan oknumnya, salahkan kapitalisme, salahkan Amerika, dasar manusia haha alih-alih mencari solusi yang terbaik malah berusaha terus mencari siapa yang salah, sebenarnya yang salah itu kambing hitam. Sebentar-sebentar,,, melihat bahasan diatas tentang salahkan kapitalisme, emang iya kita mau menerapkan sistem komunisme yang jelas-jelas dilarang keras. Tapi bagi kalian yang sedikit ingin berpikir, memang sih kita menolak komunisme tapi parahnya kita menerapkan komunisme dalam praktek, contoh realnya, kayak gini nih, demi kekuasaan maupun demi kekayaan apapun dihalalkan termasuk menghilangkan nyawa musuh atau pesaing. Malah kemana-mana, maaf-maaf back to film yak :D

Bicara soal film, banyak yang bisa diambil dari manfaatnya, tapi sebelum membicarakan manfatnya kita tidak akan membahas sejarah film. Karena mencari jawaban sejarah film sudah pasti banyak tersedia di Mbah Google, sedikit bercanda dalam sebuah perkuliahan pernah salah satu dosenku tanya sendiri dijawab sendiri (maklum gelar Profesor----> ini ciyus) begini katanya " Apa yang di takuti Profesor itu ya google, kenapa kalian tau? karena apa pun pertanyaannya di google tersedia jawabanya. Gak lucu? emang gak lucu,,, biasa udah berumur maklum kalau garing, Kembali kemanfaat film, di Zaman Kolonial hingga sekarang, manfaat paling terasa di bumi pertiwi ini yaitu sebagai hiburan tontonan bioskop, lalu memasuki masa penjajahan Jepang film digunakan sebagai alat propaganda meraih tempat di hati rakyat Indonesia Setelah kemerdekaan CIA memanfaatkan film untuk pembunuhan karakter Founding Father sekaligus Presiden pertama Negara Republik Indonesia. Dan masih banyak lagi yang males juga jika nulis semua manfaatnya. haha.

Banyak yang bisa kita peroleh dari film, misal kita mau membuat wacana dengan film, saya pikir itu adalah media yang bagus misal kita muak nih dengan sampah yang menumpuk maupun masyarakat yang cenderung masa bodoh dengan gaya hidup sehat terutama dalam hal mengelola sampah. Bisa kita buat film dokumenter agar masyarakat parno, ambil gambar sampah yang berserakan dimana-mana, wawancara dengan dokter atau dinas kesehatan, dan ambil gambar di rumah sakit korban dari penyakit yang timbul akibat gaya hidup tidak sehat khususnya yang berkaitan dengan sampah.  Jika kalian punya konsep yang lebih bagus segera eksekusi saja,  karena sekeren apapun konsep, teori, maupun ide, tidak menjadi sebuah film tanpa adanya eksekusi lapangan.

Film
Ada banyak jenis film, jika penasaran search google yak :D. Disini kita akan mengulas bagaimana Membuat Film Fiksi Pendek yang mudah singkat dan hemat, kenapa film fiksi pendek? yang jelas pertama hanya membutuhkan sedikit orang, kedua jika semakin sedikit orang semakin mudah kordinasinya dalam pembagian kerja dan ketiga atau terakhir hemat karena waktu yang sedikit dan orang yang sedikit.
Hal yang akan terus ada dalam proses pembuatan film, yaitu :
1. Tahap Pra-Produksi
2. Tahap Produksi
3. Tahap Pasca-Produksi

Sebelum masuk ketahap yang pertama yaitu tahap Pra-Produksi (sebelum produsi) ada baiknya tentukan dulu tujuan pembuatan film ini untuk apa?, sasarannya ke siapa? pertanyaan itu di jawab dulu, baru deh kalian bentuk tim Produksi, Untuk amatir seperti saya (mengaku) tidak usah yang ribet-ribet, Ada Sutradara, Kameramen, Penulis Naskah, dan Editor itu untuk standart minimal amatir film fiksi pendek menurutku sudah cukup. Di tahap ini siapkan Ide Cerita, bisa ngambil cerita dari cerpen, cerbung, cerpan, novel, lagu, puisi, bisa juga bikin cerita sendiri, selain original tentunya lebih bangga ketika membuat cerita sendiri dan dibuat film sendiri. Setelah punya Ide Cerita bikin tuh sinopsis (tulisan singkat dari inti cerita) Kalau untuk movie dan sejenisnya biasanya sinopsis dibikin menggantung dengan pertanyaan yang membuat penasaran, kalau kita tidak perlu seperti itu. Setelah itu bikin storyline yaitu cerita detail dari awal-konflik-ending. dan tugas terakhir penulis naskah (skenario)/Scriptwritter yaitu menjadikannya bentuk skenario.

Contoh skenario sederhana yang pernah kami buat, maaf jika menggunakan bahasa Jawa
 
BERSIH ITU INDAH
Pagi hari di sebuah sekolahan (Gerbang depan sekolah dan halaman sekolah) suasana yang perlahan mulai ramai akan murid-murid yang menuju kelas masing-masing. Dari jauh terlihat 3 murid yang super lebay, sok artis kayak selebritis, dan merasa mereka paling keren sedunia dengan perlahan sedang jalan masuk gerbang sekolah. Lalu lagi enak-enaknya jalan dari belakang mereka, mendadak muncul seorang murid dengan sepedanya mengebut dan hampir menyempret mereka, spontan ada yang teriak. (shoot dimulai dari depan gedung sekolah,  dilanjutkan mengambil lalu-lalang beberapa murid sekolah yang berjalan menuju kelas masing-masing, berakhir di Otong, Hendro, & Gepenk yang ada di gerbang)
SCENE 1.INT.HALAMAN SEKOLAH      (PAGI)
Cast: Otong, Hendro, Gepenk, & Bimo
3 bocah yang lagi berjalan dengan gaya sok keren, lalu….
OTONG (sambil mengepal tangan yang diangkat)
Woeiii... !!!
 BIMO (Bimo berhenti sejenak dan menatap mata Hendro tajam-tajam)
HENDRO (juga menatap Bimo)
GEPENG (dengan raut muka emosi perlahan melangkah)
Maksute opo bocah kae! Tak parani sik.
HENDRO (secepat kilat tangannya menghentikan Gepenk lalu mengelengkan kepalanya seakan mencegah Gepenk)
Setelah berhenti sejenak Bimo pergi meninggalkan mereka dengan sepedanya.
CUT.

Bimo memarkir sepeda lalu berlari menuju kelas, dalam perjalanan dia menyapa Pak Bon. Di ruang kelas yang belum begitu ramai Bimo terlihat sibuk dengan note book dan bolpointnya, sesekali dia berteriak memerintah temannya untuk membersihkan apa yang Bimo tunjuk. (shoot diambil dari beberapa murid yang masuk kekelasnya lalu masuk ke dalam kelas, aktivitas beberapa muted yang sedang piket, dan Bimo yang sedang mengatur petugas piket tersebut)
SCENE.2_INT.RUANG_KELAS
Cast: Bimo, Jono, Ciprit & Chacha
BIMO_(menunjuk_kearah_pojok_kelas)
Jon, pojok mburi disapu yo?
JONO (memandang Bimo sebentar lalu pergi ke pojok)
Kowe tak sapu sisan piye?
JONO ( tegas, sambil menunjuk pojok kelas lagi)
Cepet ndang disapu!!!
CHACHA (mendekat ke Bimo memberikan kemoceng lalu pergi)
Bimo, mejo guru wis tak rampungke. Aku uwis ya piket’e?
BIMO_(menerima_kemoceng)
Oh, yo… apik kuwi. Tingkatkan yoe.
CIPRIT (dengan terengah-engah muncul dari pintu kelas menuju ke arah Bimo)
Waduh, sorry bos telat.
BIMO (tegas)
Cepet njimuk sapu trus Jono diewangi!
CIPRIT (sikap hormat) …… Siap komandan!
ZOOM OUT suasana kelas lalu terdengar suara bel masuk kelas.
CUT.
Suara bel istirahat pun berbunyi, halaman kelas yang tadi sepi lama-kelamaan mulai ramai akan murid-murid. Terlihat murid-murid yang membawa jajanannya masing-masing. Dari kejauhan Hendro, Gepenk, & Otong dengan gaya maksa sok keren, pelahan mereka mendekati seorang cewek bernama Nisa. Lalu mereka menikmati lolypopnya, perlahan dibukanya bungkus permen itu dan dibuangnya bungkus permen itu secara bersama ditempat mereka berpijak. Diwaktu yang tak terduga Bimo dan Chacha berada tidak jauh dari mereka sambil mengamati mereka membuang sampah sembarangan. Dengan perlahan juga Bimo dan Chacha membuka bungkus lolypopnya. Dan dibuangnya bungkus permen itu di tempat sampah dekat mereka berdiri. Lalu…
SCENE 3 INT.HALAMAN SEKOLAH
Cast: Hendro, Gepeng, Otong, Nisa, Bimo, & Chacha.
HENDRO (sambil membuka bungkus permen dan membuang bungkus permen ke halaman tempat dia berpijak)
Eh… Nisa, mau permen?
NISA
Gah, ra doyan panganan cah TK.
BIMO
Hey… dho ngopo koe kabeh?!!
OTONG
Ngopo ? Masalah!
BIMO
Jimug ra bungkus permen kuwi? Buang neng kene!!!
HENDRO
Sopo lho kowe ngakon-ngakon!!!
BIMO (menunjuk pak bon/penjaga sekolah yang lagi ketiduran di kursi.)
Delok’en kae lho, mangsane ra kesel nyapu terus!!!
GEPENG (merapatkan barisan dan berbisik kepada Hendro dan Otong, lalu…)
Kroyok!!! (gepenglah yang di kroyok Hendro, Otong, dan Bimo)
GEPENG
Woey,,woey dudu aku bos!! Tapi Bimo.
OTONG
Kroyog Bimo!!!
CUT.

Setelah insiden tersebut Hendro, Gepeng, Otong, & Bimo di bawa ke ruang guru. Suasana begitu sunyi, mereka hanya duduk terdiam.
SCENE 4 INT.RUANG GURU
Cast: Pak Guru, Hendro, Gepeng, Otong, & Bimo
PAK GURU
Padu meneh, kroyoan meneh, bosen Bapak krungu kasus koyo ngono.
(Hendro, Gepeng, Otong, & Bimo hanya duduk terdiam mendengarkan nasehat Pak Guru)
PAK GURU
Sedurunge ayo dho podo njaluk ngapura karo Bimo.
Saiki, kabeh tak hukum!
ZOOM IN wajah mereka ber-4
OTONG (memelas)
Mboten usah di hukum mawon pak.
CUT.

Dihalaman sekolah yang telah sepi karena murid-murid telah pulang sekolah semua, kecuali Hendro, Gepeng, Otong, Bimo masih di sekolahan karena terlibat perkelahian. Dari kejauhan mereka berjajar mendengar instruksi dari Pak Guru.
SCENE 5 INT.HALAMAN SEKOLAH
Cast: Pak Guru, Pak Bon, Hendro, Gepeng, Otong, Bimo.                             
Hendro, Gepeng, Otong, Bimo berdiri berjajar dan Pak Guru didepan mereka.
PAK GURU
Saiki hukuman kowe kabeh tak pasrahke Pak Bon.
BIMO (dengan Semangad)
Siap kerjakan Pak!!!
CUT.
ZOOM OUT saat mereka sibuk menyapu halaman.
Selang beberapa waktu berlalu, Pak Guru datang dan mendekati Hendro yang puas menikmati hasil kerjanya.
PAK GURU (memegang pundak Hendro)
Asri tho yen resik ngene ikie.
HENDRO
Inggih Pak, Leres. Disawang Sae.
CUT.

SCENE 6 INT.HALAMAN SEKOLAH
Cast: Hendro, Gepeng, Otong, Ex 1, Ex 2, Ex 3.
Di jam istirahat terlihat Ex 1, Ex 2, Ex 3 mendekati Ex 4 sambil menikmati
Suara bel istirahat pun berbunyi, halaman kelas yang tadi sepi lama-kelamaan mulai ramai akan murid-murid. Terlihat murid-murid yang membawa jajanannya masing-masing. Dari kejauhan Ex 1, Ex 2, & Ex 3 dengan gaya maksa sok keren, pelahan mereka mendekati seorang cewek Ex 4. Lalu mereka menikmati lolypopnya, perlahan dibukanya bungkus permen itu dan dibuangnya bungkus permen itu secara bersama ditempat mereka berpijak. Diwaktu yang tak terduga Hendro, Gepeng, Otong dan Chacha berada tidak jauh dari mereka sambil mengamati mereka membuang sampah sembarangan. Dengan perlahan juga Bimo dan Chacha membuka bungkus lolypopnya. Dan dibuangnya bungkus permen itu di tempat sampah dekat mereka berdiri. Lalu kedua kubu itu berhadap-hadapan saling bertatap mata. CUT.
Tamat.
Ini nih contoh script yang bahasa Indonesia

BAHAGIA DIKALA REDUP
Pagi hari di sebuah rumah. Gambar dimulai dari shoot pohon diluar rumah masuk ke kamar Bimo. Dari dalam rumah terdengar suara kicauan burung dari luar, dari depan  rumah ada tetangga terlihat pemuda setengah baya sedang mencuci motor, dan se-sekali terlihat anak-anak sekolah yang berangkat sekolah.
SCENE 1.INT.MEJA MAKAN      (PAGI)
Cast: Ibu & Bimo
Suasana meja makan, di situ ada roti tawar, selai, tisu, 2gelas susu, dan beberapa piring dan sendok. Setelah selesai mandi dan berpakaian Bimo menuju ruang makan, di situ sudah ditunggu ibunya yang sedang mengoleskan selai di roti untuk Bimo. Saat menaruh tubuhnya di kursi, Bimo hanya terdiam mendengar kata-kata ibunya.
IBU (sedikit menggoda)
Kakak, akhir-akhir ini  tumben rajin bangun pagi dan ikut makan pagi.

Bimo hanya diam dan menghabiskan roti dan susunya, selang beberapa saat  kemudian…

BIMO (sambil mencium tangan ibunya)
Kakak berangkat dulu mah...

Ibu sambil bengong (tanpa sepatah kata pun) hanya memandang anak pertamanya itu berangkat sekolah dengan sepedanya.
SCENE 2.INT. RUANG KELAS      (PAGI)
Cast: Bimo, Extra 1, Ekstra 2
Suasana di kelas saat jam istirahat, di depan kelas terlihat sekumpulan anak-anak sedang asyik menikmati jajanan yang dibeli di kantin sekolah, mulai masuk di dalam kelas terlihat beberapa anak sedang menggambar tidak jelas di white board, ada yang mengobrol diisi canda tawa. Bimo yang sedang asyik menggambar di buku gambar dengan pensil sendiri, perlahan didekati 2 temannya.
EX 1 (agak berteriak sombong)
Ngapain Bim, ga biasanya jam segini dikelas !!!
EX 2 (menghentak meja lalu menarik Bimo dari kursinya)
Duarrr... Ayo ikud, seperti biasa ngusil’in para anak cewek.

EX 1 (ikud menarik Bimo dari tempat duduknya)
Iya nich Gank Gembok Warteg udah lama ga beraksi. Ayo!!!
BIMO (dengan ekspresi dingin, menghentakan kedua tangan yang di pegang Ex 1 dan Ex 2 agar lepas)
Apaan sich kalian nie... males main dengan kalian lagi!!!, pergi sana!!! 
Dengan wajah merah padam mereka pergi meninggalkan Bimo yang duduk dimeja sembari menggambar kembali.
EX.1 (sambil pergi dia lempar pensil Bimo yang di pegang)
Ah, ga asyik loe...
SCENE 3.EXS. DEPAN SEKOLAH      (SIANG)
Cast: Bimo, Extra 1, 2, 3, & 4
Siang hari yang terik, di gerbang sekolah berjejal murid-murid yang pulang sekolah, di depan sekolah ramai akan lalu-lalang motor yang lewat dijalan depan sekolah tersebut, beberapa murid ada yang pulang dengan ramai canda-tawa mereka dan sebagian juga ada yang nongkrong dulu. Dari kejauhan Bimo terlihat menghentikan sepedanya karena diteriaki sekumpulan temannya yang nongkrong didepan sekolahan.
EX.3 (dengan nada berteriak)
Bimo, Ngapain keburu pulang? sini dulu!
BIMO ( menggelengkan kepala)
Maaf, ada acara...
EX.4
Apa’an,,, ga asik!!!
Setelah Bimo pergi Ekstra 1, 2, 3, & 4 terlibat obrolan.
EX.3
Ada yang salah dengan thu bocah ???
EX.4
He’em,,, akhir-akhir ini Bimo menjauh dari kita.
EX.1
Alaaa... biarin aja thu anak, tadi aja dia ngusir kita tanpa alasan, iya kan bro (menunjuk ke arah EX.2)
EX.2 (dengan ekspresi marah)
Iya, kelewatan banget, klo ga temen n’diri udah ku bonyokin mukanya saat istirahat tadi !!!
SCENE 4.INT. RUMAH ANGGI      (SIANG)
Cast: Bimo, Tante, Anggi
Siang hari setelah bel pulang sekolah bunyi, Bimo tidak langsung pulang. Lama menyusuri jalan dengan mengayuh sepedanya akhirnya Bimo sampai di depan pintu lalu mengetuk pintu lalu muncul sesosok wanita paruh baya dari dalam rumah tersebut.
BIMO (mengetuk pintu)
Thox...thox...thok, permisi... assalammualaikum... permisi (tiba tiba pintu terbuka)
TANTE (dengan tersenyum)
Eh, bimo... kirain siapa! Nyari’in Anggi pasti?
BIMO (sambil cengar-cengir malu)
Iya Tante,,,
TANTE ( menyuruh masuk dan mereka berjalan melewati ruang tamu menuju sebuah kamar)
Mari masuk nak, Anggi ada di kamar thu baru selesai makan, anak yang satu itu bikin naik pitam kalo disuruh makan, sulitnya minta ampun. Jangan ditiru ya nak Bimo?
BIMO (sambil cengar-cengir malu)
Iya Tante,,,
SCENE 5.INT. KAMAR ANGGI      (SIANG)
Cast: Bimo, Tante, Anggi
Dari dalam kamar terlihat ada tempat tidur yang rapi, dinding yang ditempelin aneka gambar yang terlihat manis, meja makan mini dan sisa makanan Anggi. Dari dalam kamar, Anggi mendengar suara obrolan ibu dengan Bimo yang mendekat ke kamarnya. Lalu tiba-tiba...
TANTE (mengetuk pintu kamar lalu membukanya sambil berkata)
Thok.thok.thok,,, Anggi... Bimo dateng maen nich...
ANGGI ( hanya tersenyum tertunduk malu).
J
TANTE
Nak Bimo, masuk gih... thu Anggi di situ. Tante mau ke belakang dulu, jagain ya,,
Setelah perginya Tante, lalu Bimo mengamati sisa makanan yang gak dihabisikan Anggi..
BIMO
Anggi,,, makannya kug ga dihabisin... ga baik tau!!!
ANGGI
Udah kenyang nih. Bimo pulang sekolah ga pulang dulu malah maen,   macih pakai seragam lagi, bener-bener ga baek tau..
BIMO ( tak bisa ngejawab hanya cengar-cengir aja lalu mengganti topik pembicaraan dengan berbisik)
He.he... Anggi, besok jadi kan, kita ke Taman Kota, aku udah siapin rencana agar tidak ketahuan ibumu.
ANGGI
Iya nich aku sudah bosan dikurung melulu dikamar.
BIMO
Oh.. ya.. hampir lupa, Anggi... aku punya sesuatu buat kamu.
Bimo mengeluarkan sesuatu dari tas, dirogohnya perlahan munculah dari dalam tas itu selembar gambar. Lalu diberikannya gambar itu pada Anggi. Dan Bimo pun pamit meninggalkan Anggi sendiri. Lalu dipandanginya lukisan pemberian Bimo itu dengan penuh perasaan, perlahan butir-butir air mata muncul dalam senyum bahagianya, dan membasahi gambar tersebut. Sebuah lukisan pemandangan dan disitu ada gambar Dia dan Bimo.
ANGGI
 higz..higz..
SCENE 6.INT. RUANG TAMU RUMAH  ANGGI      (SORE)
Cast: Bimo dan Tante
Setelah keluar dari kamar Anggi, Bimo menuju keluar yang sudah pasti melewati ruang tamu disitulah Tante empunya rumah standby.  Bimo pun pamit dibarengi sekalian memberi undangan dari Ibu Bimo yang merayakan syukuran adik Bimo yang udah satu tahun usianya, dikayuhnya penuh semangat perjalanan sore itu.
BIMO
Tante, udah sore Bimo pamit dulu, oh iya dapat undangan dari Mama untuk datang di acara ulang tahun adikku yang pertama,
TANTE ,(tersenyum senang)…
Benarkah....
BIMO
Tante berangkat aja, biar besok aku yang jaga Anggi di rumah.
TANTE
Ya… besok sore Tante pasti datang, tapi kamu jaga Anggi ya,,
BIMO (senang kegirangan mendengar jawaban dari Tante)
Siap
FLASH BACK
SCENE 7.EXS. JALAN RAYA      (SORE)
Cast: Bimo, Anggi, Ex.1,  2Pengemudi motor, para Pejalan kaki,
Suatu sore yang cerah di jalan raya menuju taman kota. Terlihat papan bertuliskan 300m Taman Kota, terlihat para pejalan kaki dan sesekali motor dan mobil hilir mudik, kondisi jalan itu tidak sedang begitu ramai. Dari kejauhan terlihat Bimo sedang bermain pesawat kertas sendirian di tempat itu.
Anggi dan EX.1pulang dari taman yang juga tidak sengaja ada di jalan tersebut, dilihatnya Bimo yang berada ditengah jalan.
EX.1 (menajamkan pandangan melihat kearah Bimo yang sedang asik sendiri dengan pesawat kertasnya)
Anggi..Anggi.. kayak’e itu Bimo dech,,,
ANGGI (lupa dan mengkerutkan dahinya)
Bimo siapa???
EX.1 (tegas)
 Bimo! masa lupa!!! temen sekelas yang selalu jahil ma kamu sampe-sampe kamu nangis thu loh,,
ANGGI (berfikir keras lalu ekspresi senang karena sudah ingat akan Bimo)
Oow.. Bimo badung yang udah dikeluarin dari sekolah kita itu kan,,,
 Mana?..mana anaknya?
EX.1 (jarinya menunjuk kearah Bimo)
Itu thu bocah nakal itu.
Di sudut lain Bimo sedang asik melemparkan pesawat kertas itu lalu diambilnya, hal itu dilakukannya beberapa kali, sampai-sampai pesawat itu jatuh di tengah jalan raya dan diambilnya, tiba-tiba dengan cepat, muncul dari tikungan jalan raya itu sebuaah motor dengan kecepatan yang tinggi melesat kearahnya yang tidak Bimo sadari. Dari jauh terdengar teriakan yang memberi pertanda gawat.
ANGGI dan EX.1 (berteriak)
Bimo awas!!! ada motor!!!...
Melihat Bimo tidak merespon teriakan mereka, secepat kilat Anggi berlari menuju kearah Bimo yang akan tertabrak motor, lalu mendorong Bimo agar terhindar dari laju motor itu. Meski Bimo terselamatkan karena dorongan Anggi, tapi Anggi lah yang menjadi korban dari laju motor yang kencang tersebut.
ANGGI (berteriak sambil mendorong Bimo)
Bimo!!! Awas... ada motor.....
ciiiiiiiiittttt...(suara rem motor)...... DuuWaRrr....(suara benturan). Lalu pengendara motor berhenti di tempat, setelah menoleh kearah dua anak tersebut, pengendara itu memacu motornya tanpa rasa berdosa. Werr.....
BIMO (kaget, akan dorongan dan tabrakan motor, dia terjatuh dan melihat Anggi berlumur darah lalu mendekat ke Anggi sambil menangis berteriak)
Tolong...Tolong..., (setelah Bimo mendekat ke arah korban, lalu terkejut karena orang yang menyelamatkannya adalah Anggi) hah... Anggi... (lanjut berteriak) tolong...tolong teman saya....
EX.1, dan para pejalan kaki mengerumuni mereka dan Anggi dibawa kerumah sakit.
SCENE 8.EXS. RUMAH SAKIT      (MALAM)
Cast: Bimo, Anggi, Ex.1, Dokter, Ibu Anggi , dan 2 orangtua Bimo
Terlihat suasana rumah sakit yang ramai akan pengujung yang lalu lalang, dan di taman rumah sakit terlihat damai dan tenang, lalu didepan Ruang ICU terlihat Ibu Anggi resah gelisah menunggu kabar dari dokter, ditemani Ibu Bimo, disudut yang berbeda Bimo hanya terpaku sedih dan masih shock ditemani ayahnya.
IBU BIMO (mengelus-elus pundak Ibu Anggi)
Sabar, bu... sabar...
IBU ANGGI (sedih dalam isak tangis menunggu kabar dari dokter sambil mengawasi pintu ruang ICU)
Ya... Allah... ya... Robbi... beri hambamu ketabahan akan musibah ini... Anggi anak ku... ya Allah...
BIMO (tetap sedih)
Ayah, Anggi seperti itu gara-gara karena menolongku...
AYAH BIMO
Sudah..sudah.. Semua itu sudah kehendak yang di atas nak,,, ambil hikmah dibalik musibah... mengerti...
BIMO (berfikir)
Ambil hikmah dibalik musibah...
Lalu semua mata tertuju pada pintu ICU yang terbuka, muncul dari situ dokter muda dengan kacamata yang membuatnya seperti intelek yang ingin menghampiri Ibu Anggi. Tapi sebelum Dokter mendekat Ibu Anggi, Ibu Bimo dan Bimo sudah menghampirinya lebih dahulu.
IBU ANGGI (resah)
Dok, bagaimana kondisi anak saya dok???
DOKTER (ekspresi datar)
Anda Nyonya Tuti. Kemungkinan besar anak anda tidak bisa berjalan menggunakan kedua kakinya lagi.
IBU ANGGI (kaget, lalu menaruh kedua telapak tangannya ke muka sebentar)
Ya Allah... !!! Maksud dokter lumpuh???
DOKTER (mengangguk tanya iya)
Ee... mari nyonya ikud saya...
Dokter mengajak pergi Nyonya Tuti ke suatu ruang meninggalkan Bimo yang semakin sedih mendengar hal itu dan kedua orang tua Bimo. Bimo terus mengusap air matanya dengan tangan dan Ibunya mengelus kepala bocah itu.



SCENE 9.INT. RUMAH ANGGI      (SORE)
Cast: Bimo, Anggi, dan Ibu Anggi
Keesokannya di sore hari Bimo berangkat menuju ke rumah Anggi untuk menepati janji  kepada Ibunya untuk menjaga  Anggi supaya Ibu Anggi datang memenuhi undangan Ibu Bimo. Itulah siasat yang dibuat Bimo agar perginya dia bersama Anggi tidak tidak diketahui ibunya. Dari depan rumah terlihat bangku-bangku yang nyaman tempat Ibu menunggu Bimo, Dan disisi depan rumah yang lain Anggi juga menunggu kedatangan Bimo. Beberapa saat pun terlewat dari kejauhan terlihat sesosok pemuda tanggung mengayuh sepeda mendekat ke rumah mereka.
TANTE ( perasaan lega)
Akhirnya datang juga.
Anggi senyum dan menatap Bimo yang sedang memarkir sepeda kesayangannya di depan rumah Anggi.
BIMO ( sambil memarkir sepedanya, Bimo membalas senyum ke arah Anggi lalu menatap Tante)
Maaf Tante, Bimo terlambat datang... J
TANTE
Ga pa..pa, Tante berangkat dulu yaw... Bimo jagain Anggi baik-baik yaw.
BIMO
Siap...
Ibu Anggi pun pergi meninggalkan Bimo dan Anggi dangan motor.
BIMO
Gimana, dah siap berangkat. Udah aman nich... he.he..
ANGGI
Berangkat...
Dengan korsi roda, Anggi menuju Taman Kota di temani Bimo yang membantu mendorong Anggi. Dari kejauhan terlihat, disusurinya jalan menuju tempat kejadian waktu itu. Setelah lama mengarungi jalan tersebut akhirnya mereka sampai juga ke tempat tujuan.
Suasana di Taman Kota begitu damai, terlihat begitu asyik pengunjung taman menikmati sore, melepas segala penat yang ada. Bimo dan Anggi bercengkrama sambil menyaksikan Sunset yang indah memukau.
ANGGI
Bimo, udah lama aku ga meresa sebahagia ini. Makasih Bimo...
BIMO (menggaruk-garuk kepala)
He.he sama-sama aku juga bahagia.
CLOSING
Lagu diisi dengan foto-foto mereka saat melalui hari-hari dari kenakalan-kenakalan Bimo, Anggi yang berlari mengejar Bimo yang jahil, Anggi yang menangis di depan Bimo. Lalu Foto pernikahan mereka, Foto saat bayi pertama mereka lahir, terus Anggi dan Bimo yang sedang menikmati Sunset ditempat yang sama versi dewasa.
Lalu kembali ke tumah Bimo, ibunya Anggi disitu berteriak karena ditipu Bimo, disitu benar-benar mati gaya didepan ibu dan ayah Bimo.
TANTE ( berteriak geram merasa di tipu)
Bimooooooooooooooooooooooo..........................................................!!!!!!!!
THE END

Setelah naskah jadi dan fix, tim produksi sudah setuju dan tidak ada revisi (perbaikan) pada naskah, bikin  Breakdown (mudahnya ketika scene 4,7, dan 8 menggunakan lokasi yang sama yaitu kampus, nah kita bisa borong itu scene untuk diselsaikan hari itu juga, dengan para pemain ganti kostum disetiap ganti scene) biar gak bocor-bocor, no drop. Lalu bikin Rundown shuyting, yang berisi tanggal produksi, scene, talent, properti, apapun untuk mendukung produksi.
Setelah itu hunting lokasi, sedikit tips usahakan cari lokasi yang tidak ramai biar suara pemain tidak terganggu bising suara dari luar, kecuali kalau mau didubbing. Kemudian siapkan peralatan yang dibutuhkan, minimal ada kamera/handycam minimal format mp4, maksimalnya googling aja banyak ada trippod, boomer, lighting, dll. Kalau tidak punya kamera usahakan minjem atau patungan buat nyewa. KETERBATASAN bukanlah HALANGAN. sumpah!!

Setelah langkah-langkah diatas sudah terlaksana nah sekarang masuk ke Tahap Produksi (eksekusi di lapangan). Rundown (jadwal) yang sudah disudah di buat tinggal di eksekusi saja, Sutradara harus bisa memimpin teman-temannya selain tim juga pemain. Usahakan lakukan seperti yang sudah dibahas pada tahap Pra-Produksi. Lakukan re-take (mengulang pengambilan gambar) hingga mencapai hasil yang memuaskan. Jangan terburu-buru meng CUT adegan dengan tujuan editor tidak pusing dengan tugas edit gambarnya. Komunikasi sangat penting untuk menghandel semua orang yang terlibat produksi. Karena arah film ini bukan untuk mencari uang, usahakan tidak ada emosi dalam produksi bersikap dewasa

Langkah terakhir yaitu Tahap Pasca-Produksi, yaitu tahap setelah produksi, tidak lain tidak bukan yaitu editing, sebaiknya untuk editing libatkan sutradara supaya script yang sudah dia visualisaikan dalam bentuk gambar bergerak (film) senada dengan hasil akhir yang dia inginkan.